Sabtu, 23 Mei 2015

Resmikan Lenggang Jakarta, Ahok Jamin Tak Ada Beras dan Telor Plastik


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan penataan pedagang kaki lima (PKL) melalui program Lenggang Jakarta, Jumat (22/5/2015) siang ini. Dalam sambutannya, Basuki menjamin seluruh makanan yanng diperdagangkan di Lenggang Jakarta sudah lulus uji Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM). 

Sehingga warga tidak perlu khawatir untuk membeli makanan serta minuman di sana. "Saya jamin makanan di sini aman, tidak ada pewarna buatan, beras plastik atau telor plastik. Jadi turis semua juga merasa aman," kata Basuki, di Taman Eks IRTI Monas Jakarta. 

Saat ini Pemprov DKI tengah berusaha menciptakan sebanyak mungkin lokasi penataan PKL seperti "Lenggang Jakarta". 

Sebab, program Lenggang Jakarta merupakan inkubator penataan PKL di Ibu Kota. Pedagang yang menjajakan kuliner maupun suvenir di Lenggang Jakarta tidak membayar sewa kios. Mereka hanya dikenakan 10-20 persen untuk patungan pembayaran listrik, kebersihan, dan lainnya. Jual Kain Batik Betawi

Retribusi itu pun dilakukan secara autodebet. Sehingga pedagang tidak perlu lagi membayar "setoran" kepada preman.

"Kalau pedagang di sini sudah merasa kaya, tidak ada ahli waris. Maka tempat unitnya kami sita untuk pedagang yang lain. Di sini, nama dan tempat pemilik harus sama," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Adapun jumlah pedagang di Lenggang Jakarta berjumlah 339 pedagang, yang terdiri atas 126 pedagang kuliner dengan 52 jenis makanan dan 176 non kuliner terdiri atas penjual pakaian, sepatu, tas, aksesoris, suvenir dan mainan anak. 

Program Lenggang Jakarta ini merupakan penataan PKL corporate social responsibility (CSR) dari PT Anggada Putra Rekso Mulya. Para pedagang kuliner di Lenggang Jakarta ini sebelumnya juga telah diberikan training atau pelatihan memasak sejak Januari 2015 dari dua koki handal. 

Tak hanya pelatihan memasak, mereka juga diajarkan cara menyapa tamu, mengatur keuangan, sanitasi, higienis hingga cara berwirausaha. 

Kuliner yang disajikan bervariasi, mulai dari nasi goreng, soto betawi, gulai kambing, pecel bebek, nasi uduk, hingga selat solo. Harga makanannya pun bervariasi, mulai dari Rp 15.000 ribu-40.000 tiap porsinya. 

Transaksi di Lenggang Jakarta baru dapat menggunakan kartu e-money Bank Mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar